PKK 2017, Merupakan Angkatan "Pertama atau kesatu" setelah status Sekolah Tinggi
Pastoral dinegerikan oleh Pemerintah menjadi Sekolah Tinggi Agama Katolik Negeri
Pontianak (STAKat) pada tahun ajaran 2017/2018, yang juga sebagai tahun ajaran
pertama saat itu, setelah berubah status dari Swasta menjadi Negeri.
Pada
awal-awal perkuliahan, PKK 2017 hanya sebatas gabungan di dalam sebuah Group Wa
yang awalnya bernama "Sahabat Angkatan 2017 STAKat Negeri Pontianak", dan tidak
ada struktur kepengurusan pada saat itu, karena hanya sebagai wadah untuk
berbagi informasi seputar perkuliahan saja. Karena keprihatinan beberapa orang
teman-teman dari angkatan 2017, yang melihat minimnya kekompakan pada angkatan
2017, dan agar kedepannya Angkatan 2017 memiliki program kegiatan yang diadakan
bersama-sama secara mandiri. Maka beberapa orang pencetus kepengurusan tersebut,
yaitu "Nelson, Roki, Cesar, Doni Hendra, Acong, Bruno, Agatha, Yopi, Tri dan
teman-teman yang lainnya menghadap Ibu Carolina Lala, S.E., M.M untuk
berkonsultasi akan adanya rencana pembentukan dan pelantikan kepengurusan
Angkatan 2017 STAKat Negeri Pontianak.
Pada saat itu bertepatan dengan kegiatan
Retret mahasiswa yang diadakan oleh Lembaga STAKat di Rumah Retre Constantine
Ambawang, pada bulan Juni 2019. Setelah berkonsultasi dengan ibu Carolina
Lala,S.E., M.M tentang rencana, maksud, dan tujuan dari pembentukan Struktur
kepengurusan Angkatan 2017. Hingga kemudian ibu Carolina Lala, S.E.,M.M
menyambut baik dan memberikan ijin serta saran untuk pelaksanaan agar
pelaksanaan pembentukan dan pelantikan kepengurusan tersebut dilaksanakan di
Rumah Retret Constantine setelah hari terakhir kegiatan Retret. Setelah struktur
kepengurusan dibentuk, dan dilantiknya Ketua, Sekretaris, serta bendahara, yang
dipilih berdasarkan pemungutan suara. Maka terpilihlah (Doni Hendra) sebagai
ketua Angkatan 2017 yang pertama, Wily Marcelino Sebagai Sekretarisnya, dan
Elisabeth Agatha sebagai Bendahara.
Setelah kepengurusan sudah resmi dibentuk,
maka program pertama dari Angkatan 2017 adalah membuat baju Angkatan. Proses
pembuatan baju Angkatan 2017 memakan waktu 6 bulan, karena satu dan lain hal.
Baju pada Angkatan 2017 berwarna biru navy dan ditempelkan Logo Bendera Merah
Putih pada sisi lengan kanannya. Logo Angkatan 2017 berada di sisi lengan kiri.
Kemudian Logo STAKat diletakan di dada kiri. Kemudian di data sebelah kanan
terletak kolom nama. Logo Pada Angkatan 2017 sendiri didesain oleh "Bartolomius
Acong, Agustinus Roki Iswanto, Doni Hendra, dan Lorensius Viki". Dan mempunyai
makna di masing-masih gambarnya. Dengan latar warna Merah Maron pada logo
mempunyai makna keberanian, pengorbanan, serta darah Kristus. Logo gambar tangan
bersalaman mempunyai makna, persatuan, persaudaraan, gotong-royong, serta
kekompakan. Kemudian gambar Salib dengan Corpus melambangkan Kristus (Katolik
Sejati). Jadi, makna keseluruhan dari logo Angkatan 2017 adalah "Bersatu di
dalam Kristus dengan semangat pengorbanannya. Bersama-sama saling melayani
sebagai pewarta. Menanamkan ajaran Cinta Kasih Kristus yang rela berkorban darah
dan nyawa". Setelah pembuatan baju rampung, Angkatan 2017 kembali memilih
pengurus Angkatan pada tahun 2020. Saat itu Erna terpilih menjadi ketua
Angkatan, Agapitus Gagas sebagai Sekretaris, dan Bronius Bruno sebagai
Bendahara. Program selanjutnya dari Angkatan 2017 setelah pembuatan baju yang
terealisasi, adalah rencana Bakti Sosial (BAKSOS), dan program BAKSOS juga
berhasil terealisasi.Dan dilaksanakan di Terentang Hulu, Kabupaten Kubu Raya
pada 20 sampai dengan 23 Oktober 2019. BAKSOS merupakan kegiatan terakhir
Angkatan 2017 sebelum wabah Pandemic COVID-19 menyerang. Saat ini, jabatan Ketua
pada Angkatan 2017 mengalami kekosongan, dan saat ini jabatan tersebut diambil
alih oleh Bartolomius Acong sebagai pelaksana tugas sementara. Sekian sejarah singkat Angkatan 2017 STAKat Negeri Pontianak.
Penulis dan Editor :
1. Bartolomius Acong
2. Adrianus Yopiyanto
Siap😃💪🏻
ReplyDeleteSemanagat trus untuk angkatan 2017 menjadi motivasi dan contoh buat banayak orang💪💪
ReplyDelete