Monday, January 25, 2021

Sebuah Pengalaman Sederhana yang menjadi Refleksi Iman

 


Ini merupakan pengalaman yang berharga yang pernah saya miliki. Pada suatu hari, saya bersama seorang suster hendak memberikan pendampingan komuni pertama di sebuah stasi. Kurang lebih ada belasan peserta yang mengikuti pelatihan atau pendampingan komuni pertama, mereka ada yang mulai dari kelas 4-5 SD, ada yang SMP bahkan ada salah satu mereka yang sudah menginjak bangku SMA. Saya, bersama suster tersebut berangkat, menuju stasi yang hendak kami tuju. Sesudah kami sampai di sebuah stasi yang kami tuju, kami sudah di tunggu oleh peserta komuni pertama, mereka menyambut kami dengan senyuman dan sapaan "selamat sore suster dan selamat sore bapak". Saya pun terkejut ketika itu di panggil bapak, meskipun saya masih muda, baru mau menginjak usia 24 tahun, saya pun tertawa kecil di dalam hati. Kami pun memulai, kegiatan kami dengan berdoa, yang di mana doa tersebut saya yang pimpin sendiri. Sesudah itu, saya bersama suster langsung memberikan materi yang pertama, yaitu " Aku Beriman Katolik". Dalam hal itu saya menjelaskan bahwa betapa bangga nya kita menjadi Katolik yaitu berapa bangga nya kita mengimani Yesus Kristus di dalam kehidupan kita, karena Tuhan Yesus Kristus selalu menyertai di segala kehidupan kita. Kemudian saya menjelaskan, tentang nama pelindung baptis kita. Saya menjelaskan, mengapa orang tua saya memberikan nama baptis atau pelindung saya Adrianus. Saya pun mulai memberikan kisah singkat Santo Adrianus. Saya bercerita kepada mereka bahwa Santo Adrianus adalah, seseorang tentara yang berasal dari Roma. Kemudian dia menjadi seorang uskup. Nah, dari itu saya memberikan sebuah refleksi akan nama saya, selain Santo Adrianus orang nya kuat dan gagah namun juga dia menjadi seorang yang suci karena menjadi seorang uskup yang di mana sering kita dengar sebagai gembala Kristus. Oleh karena itu saya, memberikan mereka tugas, untuk bisa bertanya kepada orang tua mereka, untuk bertanya mengapa orang tua mereka memberi nama pelindung tersebut. 

Nah, setelah itu secara tidak sengaja saya bersama suster mengetes mereka, untuk menyebutkan doa-doa pokok yang mereka hafal.  Ada suatu kejadian yang menarik perhatian saya dengan suster, karena ada seorang anak ketika menyebutkan kan, dan mengawali tanda salib dia selalu salah, menyebutkan Putra, dia selalu mengatakan Purta. Dia berkata, dalam nama Bapa, dan Purta dan Roh Kudus.. Amin. Saya bersama suster sudah mengulangi supaya dia betul untuk mengucapkan Putra, tapi dia selalu menyebutkan Purta. Meskipun dia selalu salah, namun dia selalu berusaha untuk menyebutkan Putra yang dia ulang-ulang. 

Ini merupakan refleksi pengalaman iman saya, karena ketika saya berbicara di depan mereka, saya merasakan bukan saya yang berbicara, namun Tuhan Yesus sendiri yang berbicara langsung saya hanya sebagai tameng badan saya. Lewat refleksi iman ini, saya mau memberikan pemahan kepada kita semua, karena jangan pernah melupakan Tuhan. Karena Tuhan tidak pernah untuk melupakan kita sedetikpun. Tetap selalu bersyukur, untuk di setiap peristiwa yang kita jalani, karena Tuhan sangat mencintai kita. 

Tetap semangat teman-teman, Tuhan Memberkati

No comments:

Post a Comment

Minggu Palma "Peringatan akan kedatangan Yesus Kristus"

 Minggu Palma  "Peringatan akan kedatangan Yesus Kristus" Hallo semua apa kabar?? Semoga selalu sehat dimanapun berada, semoga Tuh...